Tahukah anda siapa pakar ekonomi maritim nasional? Bahkan kepakarannya terbilang hampir-hampir mendahului percakapan nasional tentang kemaritiman di tanah air.
Ya, beliau telah dikenal sebagai pakar maritim sejak awal tahun 2000-an. Waktu itu, bahkan kita baru mengenal Departemen Kelautan, dan Perikanan (DKP) sesuai Keputusan Presiden Nomor 165 Tahun 2000 tanggal 23 November 2000.
Tokoh yang dimaksud adalah pria kelahiran Pulau Barata Kaledupa (Wakatobi), bertepatan dengan empat tahun setelah Republik Indonesia merayakan kemerdekaannya, 17 Agustus 1949.
Pria yang dimaksud adalah Prof. Dr. H. Laode Masihu Kamaluddin, M.Sc, M.Eng atau yang lebih dikenal dengan sapaan Prof. Masihu.
Ia adalah sosok cendekiawan dan akademisi. Saat ini beliau sedang dipercaya menjadi Penasehat Bidang Ekonomi Maritim Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.
Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Rektor Universitas Lakidende, Unaaha, Sulawesi Tenggara untuk masa amanah 2015 – 2019.
Prof. Masihu tercatat sebagai pakar dan guru besar ekonomi, yang langka yang dimiliki Indonesia saat ini, yang secara spesifik menekuni ekonomi internasional dengan spesialisasi ekonomi kemaritiman. Di bidang ini, bisa jadi, ia adalah satu-satunya pakar di Indonesia.
Tanah kelahirannya harus rela ia tinggalkan di usia muda, untuk mewujudkan cita-citanya. Dan Ibukota Jakarta merupakan tempat pertama yang di tujunya untuk memuaskan dahaga intelektualnya.
Semua gelar akademik ia peroleh, mulai dari Universitas Padjajaran Bandung sampai mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan studi di Iowa State Universitiy Amerika Serikat.
Dia mendapatkan gelar Doctor of Philosophy (Ph.D) di bidang Industrial Technology, Master of Engineering (M.Eng) di bidang Industrial and Manufacturing System Engineering, dan Master of Science (M.Sc) di bidang Internasional Development Studies.
Tepat pada tanggal 21 Mei 2005, penghargaan tertinggi di bidang akademik diraihnya di Universitas Muhamadiyah Malang (UMM) melalui pengukuhannya sebagai Guru Besar (Profesor) di Bidang Ekonomi Maritim.
Ia dikenal sebagai “Pribadi Zig Zag” dan “Multitalenta”, demikianlah kawan-kawannya sering menyebutnya.
Ia disebut demikian, karena segudang kemampuan yang dimilikinya, dan seabrek aktivitas pernah dilakoninya, dari yang berbau akademis (bahkan sempat menjadi Ketua Forum Rektor Indonesia tahun 2013), Asisten Menteri hingga menjadi Staf Khusus Wakil Presiden RI.
Ia juga pernah menjadi anggota MPR RI periode 1993-1997 dan 1999-2004, kemudian menjadi anggota DPR RI periode 1997-1999.
Bahkan beliau juga menjadi perintis dan pendiri Borneo Tropical Rainforest Foundation (BTRF) Indonesia, suatu yayasan nirlaba (NGO), dimana ia sekarang didaulat menjadi Direktur Regional BTRF Internasional yang berkedudukan di Swiss Geneva.
Ia juga tercatat sebagai CEO International Eco Rescue Ltd., Perusahaan Global yang berpusat di Santa Fe New Mexico, New York dan London.
Memang, Prof Laode sejak muda sudah bertekad mendermakan dirinya di dunia aktivis yang peduli pada kepentingan umat. Kala mahasiswa, ia dikenal sebagai sosok aktivis yang malang melintang di dunia kemahasiswaan.
Bagaimana tidak, semasa kuliah di UNPAD, karir kemahasiswaan dimulai dari ketua Himpunan Mahasiswa Kimia, kemudian ketua Senat Mahasiswa Fakultas MIPA, dan akhirnya menjadi ketua Dewan Mahasiswa Unpad pada 1972-1973.
Tatkala kuliah di Iowa State University Amerika Serikat, ia menjadi ketua Persatuan Mahasiswa Indonesia Se-Amerika Serikat 1985-1991.
Demikian juga, aktivitasnya seabrek di organisasi ekstra kampus. Ia bergelut di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dimulai dari ketua komisariat, Ketua Umum HMI Cabang Bandung sampai dengan Ketua Bidang Luar Negeri PB HMI di tahun 1978.
Kemudian tercatat sebagai Ketua Majelis Pakar Korps Alumni HMI (KAHMI) Nasional periode 2012-2017.
Sebagai seorang akademisi dan leader yang berjiwa visioner, Prof Masihu lebih meyakini bahwa majunya suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dari bangsa tersebut.
Untuk itu, salah satu bentuk keseriusannya dalam membangun SDM adalah ketika beliau bersama Gubernur Sultra, Nur Alam SE menggagas kerja sama restorasi beasiswa Cerdas Sultraku pada tahun 2011.
Pada saat di Universitas Lakidende beliau menggarap kerja sama pemerintah Kabupaten Konawe Raya (Konawe, Konawe Utara, Konawe Selatan, dan Kolaka Timur) perihal beasiswa agroindustri.
Prof. Masihu pula kerap kali diundang sebagai pembicara atau narasumber di berbagai seminar, ceramah, diskusi dan simposium, baik di dalam maupun di luar negeri.
Salah satunya adalah pada gelaran Asia Media Summit 2012 di
Bangkok, yang terhimpun lebih dari 600 penentu kebijakan Industry
Broadcasting di Asia, Amerika, Eropa dan Timur Tengah, Prof Masihu
menjadi satu-satunya pembicara mewakili Indonesia.
Jiwa Leadership yang dimilikinya kerap kali melahirkan ide kreatif dan menjadi inspirasi oleh banyak orang. Karena alasan itu pula membuat Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) melamarnya menjadi rektor di kampus yang bergengsi di Semarang tersebut.
Bahkan nama beliau sempat diabadikan di sebuah gedung sekolah “Ann Thompson Academy”, di Icheon Korea Selatan dengan statemen yang membanggakan umat Islam dan bangsa Indonesia, “LAODE HALL : Dedicated to Dr. Laode M. Kamaluddin, who has shared a great dream for Asian Leadership in the world”.
Karena berbagai dedikasinya tersebut, menjadikan nama beliau pernah disebut-sebut dalam bursa kandidat calon menteri masa Jokowi – JK. Ia digadang-gadang akan menjadi Menteri Maritim, Menteri Pendidikan Tinggi, Riset, dan Tekhnologi, juga Menteri Komunikasi Informasi.
Sumber:
https://www.facebook.com/kawanmasihu/photos/a.1880920645473638/1890796697819366/?type=3
Ayo #CeritakanWakatobi !
Ya, beliau telah dikenal sebagai pakar maritim sejak awal tahun 2000-an. Waktu itu, bahkan kita baru mengenal Departemen Kelautan, dan Perikanan (DKP) sesuai Keputusan Presiden Nomor 165 Tahun 2000 tanggal 23 November 2000.
Tokoh yang dimaksud adalah pria kelahiran Pulau Barata Kaledupa (Wakatobi), bertepatan dengan empat tahun setelah Republik Indonesia merayakan kemerdekaannya, 17 Agustus 1949.
Pria yang dimaksud adalah Prof. Dr. H. Laode Masihu Kamaluddin, M.Sc, M.Eng atau yang lebih dikenal dengan sapaan Prof. Masihu.
Laode Masihu Kamaluddin
Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Rektor Universitas Lakidende, Unaaha, Sulawesi Tenggara untuk masa amanah 2015 – 2019.
Prof. Masihu tercatat sebagai pakar dan guru besar ekonomi, yang langka yang dimiliki Indonesia saat ini, yang secara spesifik menekuni ekonomi internasional dengan spesialisasi ekonomi kemaritiman. Di bidang ini, bisa jadi, ia adalah satu-satunya pakar di Indonesia.
Tanah kelahirannya harus rela ia tinggalkan di usia muda, untuk mewujudkan cita-citanya. Dan Ibukota Jakarta merupakan tempat pertama yang di tujunya untuk memuaskan dahaga intelektualnya.
Semua gelar akademik ia peroleh, mulai dari Universitas Padjajaran Bandung sampai mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan studi di Iowa State Universitiy Amerika Serikat.
Dia mendapatkan gelar Doctor of Philosophy (Ph.D) di bidang Industrial Technology, Master of Engineering (M.Eng) di bidang Industrial and Manufacturing System Engineering, dan Master of Science (M.Sc) di bidang Internasional Development Studies.
Tepat pada tanggal 21 Mei 2005, penghargaan tertinggi di bidang akademik diraihnya di Universitas Muhamadiyah Malang (UMM) melalui pengukuhannya sebagai Guru Besar (Profesor) di Bidang Ekonomi Maritim.
Ia dikenal sebagai “Pribadi Zig Zag” dan “Multitalenta”, demikianlah kawan-kawannya sering menyebutnya.
Ia disebut demikian, karena segudang kemampuan yang dimilikinya, dan seabrek aktivitas pernah dilakoninya, dari yang berbau akademis (bahkan sempat menjadi Ketua Forum Rektor Indonesia tahun 2013), Asisten Menteri hingga menjadi Staf Khusus Wakil Presiden RI.
Ia juga pernah menjadi anggota MPR RI periode 1993-1997 dan 1999-2004, kemudian menjadi anggota DPR RI periode 1997-1999.
Bahkan beliau juga menjadi perintis dan pendiri Borneo Tropical Rainforest Foundation (BTRF) Indonesia, suatu yayasan nirlaba (NGO), dimana ia sekarang didaulat menjadi Direktur Regional BTRF Internasional yang berkedudukan di Swiss Geneva.
Ia juga tercatat sebagai CEO International Eco Rescue Ltd., Perusahaan Global yang berpusat di Santa Fe New Mexico, New York dan London.
Memang, Prof Laode sejak muda sudah bertekad mendermakan dirinya di dunia aktivis yang peduli pada kepentingan umat. Kala mahasiswa, ia dikenal sebagai sosok aktivis yang malang melintang di dunia kemahasiswaan.
Bagaimana tidak, semasa kuliah di UNPAD, karir kemahasiswaan dimulai dari ketua Himpunan Mahasiswa Kimia, kemudian ketua Senat Mahasiswa Fakultas MIPA, dan akhirnya menjadi ketua Dewan Mahasiswa Unpad pada 1972-1973.
Tatkala kuliah di Iowa State University Amerika Serikat, ia menjadi ketua Persatuan Mahasiswa Indonesia Se-Amerika Serikat 1985-1991.
Demikian juga, aktivitasnya seabrek di organisasi ekstra kampus. Ia bergelut di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dimulai dari ketua komisariat, Ketua Umum HMI Cabang Bandung sampai dengan Ketua Bidang Luar Negeri PB HMI di tahun 1978.
Kemudian tercatat sebagai Ketua Majelis Pakar Korps Alumni HMI (KAHMI) Nasional periode 2012-2017.
Sebagai seorang akademisi dan leader yang berjiwa visioner, Prof Masihu lebih meyakini bahwa majunya suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dari bangsa tersebut.
Untuk itu, salah satu bentuk keseriusannya dalam membangun SDM adalah ketika beliau bersama Gubernur Sultra, Nur Alam SE menggagas kerja sama restorasi beasiswa Cerdas Sultraku pada tahun 2011.
Pada saat di Universitas Lakidende beliau menggarap kerja sama pemerintah Kabupaten Konawe Raya (Konawe, Konawe Utara, Konawe Selatan, dan Kolaka Timur) perihal beasiswa agroindustri.
Prof. Masihu pula kerap kali diundang sebagai pembicara atau narasumber di berbagai seminar, ceramah, diskusi dan simposium, baik di dalam maupun di luar negeri.
Jiwa Leadership yang dimilikinya kerap kali melahirkan ide kreatif dan menjadi inspirasi oleh banyak orang. Karena alasan itu pula membuat Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) melamarnya menjadi rektor di kampus yang bergengsi di Semarang tersebut.
Bahkan nama beliau sempat diabadikan di sebuah gedung sekolah “Ann Thompson Academy”, di Icheon Korea Selatan dengan statemen yang membanggakan umat Islam dan bangsa Indonesia, “LAODE HALL : Dedicated to Dr. Laode M. Kamaluddin, who has shared a great dream for Asian Leadership in the world”.
Karena berbagai dedikasinya tersebut, menjadikan nama beliau pernah disebut-sebut dalam bursa kandidat calon menteri masa Jokowi – JK. Ia digadang-gadang akan menjadi Menteri Maritim, Menteri Pendidikan Tinggi, Riset, dan Tekhnologi, juga Menteri Komunikasi Informasi.
Sumber:
https://www.facebook.com/kawanmasihu/photos/a.1880920645473638/1890796697819366/?type=3
Ayo #CeritakanWakatobi !
0 comments:
Posting Komentar