Tahukah anda, Kabupaten apa yang merupakan Kabupaten Maritim di nusantara? Tentu saja jawabannya: banyak Kabupaten yang dapat memenuhi syarat sebagai kabupaten maritim.
Tetapi, jika pertanyaannya dinaikkan levelnya;
Kabupaten apa yang paling maritim di nusantara?
Jawabannya, sudah tentu adalah Kabupaten Wakatobi.
Eits, tunggu dulu. Memangnya apa sih yang dimaksudkan dengan maritim sehingga Kabupaten Wakatobi yang paling maritim?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online, https://kbbi.web.id/maritim, maritim memiliki makna 'berkenaan dengan laut; berhubungan dengan pelayaran dan perdagangan di laut'.
Makna ini sejalan dengan pendapat Chandra Motik, Pakar Hukum Kelautan Internasional. Menurutnya,
“Kelautan dan kemaritiman itu beda. Laut itu ada di bawah (air) dan maritim itu ada di atas (air). Maritim adalah bagian dari kegiatan laut. Jadi jelas itu berbeda”.
Dua pendapat di atas mewakili pengertian tentang maritim.
Selengkapnya, inilah 12 alasan penting mengapa Kabupaten Wakatobi adalah Kabupaten yang paling maritim di nusantara.
Pertama; Kabupaten Wakatobi bervisi maritim, sebagaimana termaktub dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJMD) Kab. Wakatobi 2016-2020, yakni: Menjadikan Wakatobi sebagai Kabupaten Maritim Berdaya Saing, dengan 3 potensi utama, yang pertama, potensi bagian permukaan, yang terdiri dari dari adat dan budaya bahari, jasa lingkungan, lokasi riset dan adaptasi bencana, wisata pantai dan panorama, energy angin dan matahari, transportasi dan konektivitas, dan perdagangan antar pulau. Yang kedua, potensi bagian tengah, meliputi: perikanan tangkap, perikanan ikan karang, budidaya laut, dan energy (arus dan gelombang). Dan yang ketiga terkait dengan potensi bagian bawah, yakni: wisata bahari, lokasi riset, jasa lingkungan, industry bioteknologi kelautan, dan energy laut dalam.
Kedua; Wilayah Perairan Kabupaten Wakatobi merupakan jembatan maritim Barat dan Timur Nusantara, selain itu menjadi penghubung Samudera Pasifik dan Hindia, ditandai dengan posisi wilayah Perairan Kabupaten Wakatobi yang berada di sekitar Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) IIIA.
Ketiga; Seluas 97% wilayah Kabupaten Wakatobi adalah laut, sisanya 3% adalah darat. Indonesia dengan slogan maritim Jaleá¹£eva Jayamahe (Di Lautan Kita Jaya), memiliki luas laut 64,97% atau 35,03% adalah darat. Sementara komposisi perairan dunia seluas 71% dan daratnya 29%. Dengan demikian, dari sisi presentase wilayah, Wakatobi lebih maritim daripada Indonesia, dan dunia.
Keempat; Jumlah pulau di Wakatobi sebanyak 141 pulau, yang terkoneksi melalui wilayah perairan laut.
Kelima; Wilayah perairan laut Wakatobi merupakan proksi konektivitas aneka spesies yang berkontribusi pada biodiversitas di Segitiga Terumbu Karang Asia-Pasifik.
Keenam; Wakatobi melalui Pelabuhan Wanci, merupakan salah satu trayek dari 18 trayek tol laut di Indonesia, yakni trayek H-2, dengan jalur: Tanjung Perak-Wanci-Namlea-Namrole-Tanjung Perak.
Ketujuh; Kultur Wakatobi merupakan kultur maritim, di mana nenek moyang orang Wakatobi dikenal sebagai perantau dengan motif perdagangan antar pulau, yang ditaklukan dengan ketangguhan dan keterampilan memanfaatkan perahu layar secara turun temurun.
Kedelapan; Setelah era perahu layar, sejumlah rute pelayaran di wilayah Sulawesi Tenggara dan Maluku dikendalikan oleh kapal-kapal yang dimiliki oleh orang-orang Wakatobi.
Kesembilan; Secara historis di masa Hindia-Belanda, dibangun fasilitas navigasi berupa mercu-suar untuk membantu kelancaran pelayaran nusantara di wilayah Wangi-Wangi.
Kesepuluh; Letak Wakatobi berada di sekitar wilayah bagian tengah antara Barat-Timur dan Utara-Selatan Indonesia.
Kesebelas; Di Wakatobi terdapat fasilitas Base Station Radar-AIS Loka Perekayasaan Teknologi Kelautan (LPTK) BRSDM KP yang dapat menampilkan informasi trafic pelayaran di area Perairan Kabupaten Wakatobi.
Keduabelas; Pakar Ekonomi Maritim generasi pemula di Indonesia berasal dari Kabupaten Wakatobi, yakni Prof. Dr. Laode Masihu Kamaluddin, M.Sc., M.Eng.
Ayo #CeritakanWakatobi !
Tetapi, jika pertanyaannya dinaikkan levelnya;
Kabupaten apa yang paling maritim di nusantara?
Jawabannya, sudah tentu adalah Kabupaten Wakatobi.
Eits, tunggu dulu. Memangnya apa sih yang dimaksudkan dengan maritim sehingga Kabupaten Wakatobi yang paling maritim?
Sumber: https://ulyadays.com
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online, https://kbbi.web.id/maritim, maritim memiliki makna 'berkenaan dengan laut; berhubungan dengan pelayaran dan perdagangan di laut'.
Makna ini sejalan dengan pendapat Chandra Motik, Pakar Hukum Kelautan Internasional. Menurutnya,
“Kelautan dan kemaritiman itu beda. Laut itu ada di bawah (air) dan maritim itu ada di atas (air). Maritim adalah bagian dari kegiatan laut. Jadi jelas itu berbeda”.
Dua pendapat di atas mewakili pengertian tentang maritim.
Selengkapnya, inilah 12 alasan penting mengapa Kabupaten Wakatobi adalah Kabupaten yang paling maritim di nusantara.
Pertama; Kabupaten Wakatobi bervisi maritim, sebagaimana termaktub dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJMD) Kab. Wakatobi 2016-2020, yakni: Menjadikan Wakatobi sebagai Kabupaten Maritim Berdaya Saing, dengan 3 potensi utama, yang pertama, potensi bagian permukaan, yang terdiri dari dari adat dan budaya bahari, jasa lingkungan, lokasi riset dan adaptasi bencana, wisata pantai dan panorama, energy angin dan matahari, transportasi dan konektivitas, dan perdagangan antar pulau. Yang kedua, potensi bagian tengah, meliputi: perikanan tangkap, perikanan ikan karang, budidaya laut, dan energy (arus dan gelombang). Dan yang ketiga terkait dengan potensi bagian bawah, yakni: wisata bahari, lokasi riset, jasa lingkungan, industry bioteknologi kelautan, dan energy laut dalam.
Kedua; Wilayah Perairan Kabupaten Wakatobi merupakan jembatan maritim Barat dan Timur Nusantara, selain itu menjadi penghubung Samudera Pasifik dan Hindia, ditandai dengan posisi wilayah Perairan Kabupaten Wakatobi yang berada di sekitar Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) IIIA.
Ketiga; Seluas 97% wilayah Kabupaten Wakatobi adalah laut, sisanya 3% adalah darat. Indonesia dengan slogan maritim Jaleá¹£eva Jayamahe (Di Lautan Kita Jaya), memiliki luas laut 64,97% atau 35,03% adalah darat. Sementara komposisi perairan dunia seluas 71% dan daratnya 29%. Dengan demikian, dari sisi presentase wilayah, Wakatobi lebih maritim daripada Indonesia, dan dunia.
Keempat; Jumlah pulau di Wakatobi sebanyak 141 pulau, yang terkoneksi melalui wilayah perairan laut.
Kelima; Wilayah perairan laut Wakatobi merupakan proksi konektivitas aneka spesies yang berkontribusi pada biodiversitas di Segitiga Terumbu Karang Asia-Pasifik.
Keenam; Wakatobi melalui Pelabuhan Wanci, merupakan salah satu trayek dari 18 trayek tol laut di Indonesia, yakni trayek H-2, dengan jalur: Tanjung Perak-Wanci-Namlea-Namrole-Tanjung Perak.
Ketujuh; Kultur Wakatobi merupakan kultur maritim, di mana nenek moyang orang Wakatobi dikenal sebagai perantau dengan motif perdagangan antar pulau, yang ditaklukan dengan ketangguhan dan keterampilan memanfaatkan perahu layar secara turun temurun.
Kedelapan; Setelah era perahu layar, sejumlah rute pelayaran di wilayah Sulawesi Tenggara dan Maluku dikendalikan oleh kapal-kapal yang dimiliki oleh orang-orang Wakatobi.
Kesembilan; Secara historis di masa Hindia-Belanda, dibangun fasilitas navigasi berupa mercu-suar untuk membantu kelancaran pelayaran nusantara di wilayah Wangi-Wangi.
Kesepuluh; Letak Wakatobi berada di sekitar wilayah bagian tengah antara Barat-Timur dan Utara-Selatan Indonesia.
Kesebelas; Di Wakatobi terdapat fasilitas Base Station Radar-AIS Loka Perekayasaan Teknologi Kelautan (LPTK) BRSDM KP yang dapat menampilkan informasi trafic pelayaran di area Perairan Kabupaten Wakatobi.
Keduabelas; Pakar Ekonomi Maritim generasi pemula di Indonesia berasal dari Kabupaten Wakatobi, yakni Prof. Dr. Laode Masihu Kamaluddin, M.Sc., M.Eng.
Ayo #CeritakanWakatobi !



0 comments:
Posting Komentar