Dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025, penguatan konektivitas
nasional merupakan salah satu dari 3 strategi utama untuk
mempercepat pembangunan ekonomi di Indonesia.
Membangun
Konektivitas sangatlah penting terutama di Kabupaten Wakatobi yang
merupakan wilayah kepulauan. Hal tersebut dilakukan untuk
mempermudah akses Wakatobi ke wilayah lainnya.
Konektivitas
berkaitan dengan keberadaan transportasi (baik transpsortasi darat,laut
dan udara) serta keberadaan infrastruktur transportasi tersebut (seperti
keberadaan jalan raya kondisi baik, pelabuhan, dan bandara).
Keberadaan infrastruktur transportasi dalam keadaan baik baik
sangatlah penting untuk kelancaran aktivitas transportasi dan logistik.
Berdasarkan data dari Dinas Perhubungan Kabupaten Wakatobi,
terdapat sepanjang 198,05 km jalan di Wakatobi dalam kondisi baik.
Panjang jalan kondisi baik meningkat sebesar 16,02 persen dari kondisi
2018. Sementara itu, kondisi jalan yang rusak berat dari yang awalnya
sepanjang 275,31 km di tahun 2018, kemudian turun menjadi 238,45
km di tahun 2019. Hal ini dikarenakan realisasi belanja modal untuk
pengadaan jalan di tahun 2019 sebesar 77,47 miliar rupiah.
Sementara
itu, bila dibandingkan dengan tahun 2017, keberadaan infrastruktur
transportasi laut yang vital di tahun 2019 (seperti dermaga/pelabuhan
dan jembatan) masih relative sama. Jumlah dermaga/pelabuhan di
Wakatobi pada tahun 2019 belum mengalami perubahan. Sementara itu,
keberadaan jembatan titian yang awalnya berjumlah 13 di tahun 2017,
kini tersisa 12.
Hingga saat ini, sudah terdapat 2 bandara di Wakatobi
(Bandara Matahora dan Maranggo).
Keberadaan transportasi darat di Kabupaten Wakatobi juga meningkat
pesat, terutama jumlah sepeda motor. Jika pada tahun 2018 terdapat 8.299 unit
sepeda motor, maka di tahun 2019 jumlah tersebut naik menjadi 14.931 unit.
Hal tersebut tidaklah mengherankan, mengingat pertumbuhan ekonomi sebesar
6,60 persen di tahun 2019. Kemungkinan lainnya karena peningkatan daya beli
masyarakat.
Berbanding terbalik dengan peningkatan jumlah sepeda motor, terjadi
penurunan jumlah angkutan laut dan maskapai penerbangan yang beroperasi di
tahun 2019.
Jumlah angkutan laut yang beroperasi awalnya terdapat sebanyak
62 unit di tahun 2018, kemudian turun menjadi 43 unit di tahun 2019. Begitu
pula dengan jumlah maskapai penerbangan. Bila pada tahun 2018 terdapat 2
maskapai penerbangan yang melayani rute Wakatobi ke luar daerah, maka di
tahun 2019 tinggal tersisa 1 maskapai. Hal ini menyebabkan terjadi penurunan
signifikan jumlah penumpang yang datang dan pergi di Bandahara Matahora.
Sumber (utama): Statistik Daerah Kabupaten Wakatobi, 2020 (BPS Wakatobi)
Minggu, 27 Juni 2021
Juni 27, 2021
Kabar MEAKA
Ekonomi, Sosial
No comments



0 comments:
Posting Komentar