Dalam perjalanan sejarah tenunan lokal Wakatobi hanya digunakan untuk kain sarung. Namun dengan perjalanan waktu, maka kain tenun sudah dimanfaatkan untuk berbagai kegunaan dan kepentingan.
Saat ini diversifikasi produk kain tenun lokal sudah digunakan antara lain untuk baju dan asesoris walaupun dirasa masih terbatas. Penggunaan kain tenun lokal untuk baju, khususnya bagi ASN sudah terlihat disemua kecamatan yang ada di Wakatobi.
Kebijakan pemerintah untuk makai pakaian baju adat pada hari-hari tertentu, akan berdampak, bukan hanya menambah diversifikasi pemanfaatan kain tenun lokal, tetapi juga akan meningkatkan volume produksi, karena permintaan meningkat.
Mengingat hal tersebut, maka diharapkan agar pemerintah sebagai pengambil kebijakan, jangan hanya mewajibkan ASN untuk menggunakan kain adat, tetapi juga bagi semua anak-anak sekolah untuk memakai pakaian adat tersebut. Hal ini penting untuk memperkenalkan kepada anak-anak sekolah sejak dini agar mencintai produk dan budaya daerahnya.
Diversifikasi produk yang berbahan baku kain tenun lokal Wakatobi seperti aseroris baru ditemukan di Pulau Kaledupa, khususnya di Pajam. Di Pajam produk kain tenun sudah digunakan untuk bahan baku pembuatan: tas, dompet, tempat HP, gantungan kunci, sal, topi, dan taplak meja.
Sumber: Dokumen Studi Peningkatan Daya Saing Tenunan Lokal Di Kabupaten Wakatobi, 2018.
Senin, 18 Oktober 2021
Oktober 18, 2021
Kabar MEAKA
Diversifikasi, Ekonomi, Tenun, Wakatobi
No comments


0 comments:
Posting Komentar